Romadon Panjor: “Kesepakatan Setan” Gagalkan Perdamaian di Selatan Thailand

Thailand – 25 Maret 2025. Memantau dalam sidang ke-26 Dewan Perwakilan Rakyat Thailand di Gedung Parlemen, Romadon Panjor, anggota parlemen dari Partai Rakyat, menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah, khususnya terkait proses perdamaian di wilayah Selatan Thailand.
Berbicara setelah rekan satu partainya, Sasinan Thammanitinan, Romadon membuka pidatonya dengan suara bergetar. Sebagai perwakilan dari wilayah konflik, ia menegaskan bahwa “kesepakatan setan demi demokrasi” yang dijalankan pemerintah tidak hanya mengorbankan prinsip kebebasan dan hak asasi manusia, tetapi juga semakin memperburuk kondisi di Selatan Thailand yang selama ini mengalami ketidakadilan sejarah dan kekerasan berkepanjangan.
Romadon menilai Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra gagal menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam menangani isu keamanan dan perdamaian di wilayah tersebut. “Pemerintah yang seharusnya berpihak kepada rakyat justru menjadi bagian dari sistem yang mempertahankan ketidakadilan. Selama 22 tahun terakhir, lebih dari 560 miliar baht telah dihabiskan untuk operasi keamanan, tetapi hingga kini, rakyat tetap hidup dalam ketakutan,” ujarnya.
Menurutnya, penyelesaian konflik tidak bisa mengandalkan kekuatan militer semata. Pemerintah harus berani menerapkan pendekatan politik yang demokratis, dengan memberikan ruang partisipasi yang lebih luas kepada masyarakat. Ia juga menyoroti kegagalan negara dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk tragedi Tak Bai, yang hingga kini belum memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Lebih lanjut, Romadon menuduh pemerintahan Paetongtarn telah menyimpang dari kebijakan progresif yang pernah diusung partainya sendiri. Alih-alih mereformasi sistem hukum dan militer seperti yang diharapkan, pemerintahannya justru semakin bergantung pada kekuatan di luar sistem demokrasi.
“Daripada menggunakan kesempatan ini untuk menebus kesalahan ayahnya, Paetongtarn memilih untuk diam. Sebagai pemimpin sipil, ia seharusnya lebih berani mengambil sikap. Oleh karena itu, kami tidak bisa berharap padanya untuk membawa perdamaian yang berkelanjutan,” tegasnya.
Di akhir pidatonya, Romadon mengajak seluruh anggota parlemen, terutama dari wilayah Selatan Thailand, untuk mendukung mosi tidak percaya terhadap Paetongtarn. Menurutnya, langkah ini adalah sinyal kuat bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang berkomitmen terhadap perdamaian dan keadilan.
Photo, The Reporters